Berapa Lama Grounding Rod Bisa Bertahan?
Grounding atau sistem pembumian merupakan bagian penting dalam sistem kelistrikan, terutama untuk melindungi peralatan dan manusia dari potensi bahaya akibat lonjakan arus atau sambaran petir. Salah satu komponen utama dalam sistem grounding adalah grounding rod atau batang pentanahan. Namun, banyak yang masih bertanya-tanya: “Berapa lama grounding rod bisa bertahan?” Pertanyaan ini penting karena usia pakai grounding rod akan memengaruhi efektivitas proteksi sistem kelistrikan secara keseluruhan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam faktor-faktor yang memengaruhi umur grounding rod, jenis-jenis grounding rod yang umum digunakan, dan bagaimana cara memperpanjang masa pakainya.
Apa Itu Grounding Rod?
Grounding rod adalah batang logam yang ditanam ke dalam tanah dan berfungsi sebagai penghantar arus listrik ke bumi. Batang ini biasanya terbuat dari tembaga, baja berlapis tembaga (copper bonded), atau galvanis. Dalam penggunaannya, grounding rod harus memiliki tahanan tanah yang rendah agar arus dapat mengalir dengan efektif ke bumi.
Jika Anda bertanya, “Berapa lama grounding rod bisa bertahan?”, maka jawabannya tergantung pada beberapa hal yang akan kita ulas dalam poin-poin berikut ini.
Faktor-Faktor yang Menentukan Umur Grounding Rod
-
Jenis Material Grounding Rod
Jenis material adalah faktor utama yang memengaruhi berapa lama grounding rod bisa bertahan. Berikut perbandingan umur berdasarkan materialnya:
-
Copper bonded rod: Umumnya memiliki masa pakai 30–50 tahun karena tahan terhadap korosi.
-
Solid copper rod: Tahan lebih lama, bisa mencapai 50–70 tahun.
-
Galvanized steel rod: Umur pakainya relatif pendek, sekitar 10–20 tahun karena pelapisan galvanis mudah aus akibat korosi.
-
Stainless steel rod: Tahan lama dalam tanah asam atau korosif, bisa bertahan 40–60 tahun.
Jadi, ketika mempertanyakan berapa lama grounding rod bisa bertahan, perhatikan terlebih dahulu bahan pembuatannya.
-
Kondisi Tanah
Tingkat keasaman tanah (pH), kadar garam, kelembaban, dan kandungan mineral dapat mempercepat korosi. Tanah yang asam atau mengandung garam tinggi dapat memperpendek umur grounding rod. Jadi, berapa lama grounding rod bisa bertahan di satu lokasi bisa sangat berbeda dengan lokasi lain meskipun menggunakan material yang sama.
-
Teknik Instalasi
Instalasi yang salah, seperti sambungan tidak rapat atau kedalaman penanaman yang tidak memadai, dapat mempercepat kerusakan grounding rod. Instalasi yang sesuai standar akan memperpanjang masa pakainya dan memaksimalkan fungsinya.
-
Frekuensi Arus Petir atau Gangguan Listrik
Jika grounding rod sering menerima aliran arus besar seperti sambaran petir atau gangguan sistem kelistrikan, maka keausan materialnya bisa lebih cepat. Dalam kondisi seperti ini, berapa lama grounding rod bisa bertahan akan lebih singkat dibanding sistem yang jarang terkena gangguan.
-
Perawatan Berkala
Perawatan dan inspeksi rutin akan sangat menentukan berapa lama grounding rod bisa bertahan. Pemeriksaan tahunan terhadap nilai resistansi tanah dan kondisi fisik grounding rod akan membantu Anda mendeteksi kerusakan sejak dini.
Cara Memperpanjang Umur Grounding Rod
Agar umur grounding rod lebih panjang, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
-
Gunakan bahan berkualitas tinggi seperti copper bonded atau solid copper yang terbukti tahan korosi.
-
Tanam grounding rod pada kedalaman yang sesuai (biasanya 2,4 meter atau lebih).
-
Lindungi sambungan dan konektor dengan bahan tahan cuaca atau resin pelindung.
-
Gunakan Grounding Enhancement Material (GEM) untuk memperbaiki konduktivitas tanah dan mengurangi efek korosi.
-
Lakukan pengecekan tahunan terhadap resistansi grounding dan kondisi rod secara fisik.
Dengan langkah-langkah ini, Anda bisa memperpanjang jawaban atas pertanyaan “Berapa lama grounding rod bisa bertahan?” menjadi puluhan tahun.
Grounding Enhancement Material Ampuh Bikin Grounding Tetap Bagus | Pesan Sekarang Sebelum Kehabisan!
Tanda-Tanda Grounding Rod Perlu Diganti
Mengetahui kapan grounding rod sudah waktunya diganti sangat penting. Berikut beberapa tanda bahwa grounding rod Anda sudah tidak optimal:
-
Nilai tahanan tanah meningkat di atas standar (misalnya lebih dari 5 ohm untuk rumah tinggal).
-
Muncul karat atau korosi di bagian sambungan atau batang.
-
Gangguan listrik atau sistem proteksi tidak berfungsi optimal.
-
Ada percikan atau sengatan listrik dari peralatan listrik saat digunakan.
Jika Anda mendapati tanda-tanda tersebut, maka mungkin sudah saatnya Anda tidak hanya bertanya “Berapa lama grounding rod bisa bertahan?”, tetapi juga segera mempertimbangkan penggantiannya.
Standar Umur Grounding Rod di Indonesia
Di Indonesia, tidak ada ketentuan baku yang secara eksplisit menyebutkan berapa lama grounding rod bisa bertahan. Namun, berdasarkan pedoman dari PLN dan standar internasional seperti IEEE 80, penggunaan material tahan korosi dan pemeriksaan rutin sangat disarankan. Umumnya, grounding system perlu diuji dan diaudit minimal setiap 2–5 tahun sekali untuk memastikan efektivitasnya.
Jadi, berapa lama grounding rod bisa bertahan? Jawabannya sangat bergantung pada banyak faktor, termasuk jenis material, kondisi tanah, kualitas instalasi, dan perawatan berkala. Secara umum, grounding rod dari tembaga atau baja berlapis tembaga dapat bertahan hingga 30–50 tahun, sedangkan galvanis bisa lebih cepat rusak.
Untuk sistem grounding yang andal, jangan hanya fokus pada pemasangan awal. Melainkan, lakukan inspeksi berkala dan pertimbangkan menggunakan material dengan daya tahan tinggi serta bahan tambahan seperti GEM. Dengan begitu, Anda tak hanya menjawab pertanyaan “Berapa lama grounding rod bisa bertahan?”, tetapi juga memastikan sistem kelistrikan tetap aman dan tahan lama.
Ingin tahu info tentang mengenal berapa lama grounding rod bisa bertahan maupun info penyalur petir lainnya?
Simak terus artikel terbaru dari www.pasangantipetir.id
Untuk info lebih lanjut mengenai produk maupun jasa pemasangan anti petir, konsultasikan kepada Tim Ahli Kami di 0858-9291-7794


