3 Kesalahan Pemasangan Bak Control Beton di Lapangan: Wajib Dihindari agar Instalasi Aman
Dalam pekerjaan konstruksi, sistem utilitas bawah tanah seperti instalasi kabel listrik, pipa air bersih, saluran drainase, hingga jaringan telekomunikasi membutuhkan akses pemeriksaan. Di sinilah peran bak control beton menjadi sangat penting. Namun, meski terlihat sederhana, pemasangan bak control sering kali menemui kendala di lapangan. Banyak proyek yang mengalami kerusakan dini, rembesan air, hingga kesulitan maintenance akibat kesalahan teknis. Oleh karena itu, memahami kesalahan pemasangan bak control merupakan hal yang wajib bagi kontraktor, teknisi lapangan, hingga pengawas proyek.
Artikel ini akan membahas secara detail tiga kesalahan umum yang kerap terjadi saat pemasangan bak control beton dan bagaimana cara mengatasinya agar instalasi tetap awet, aman, dan sesuai standar konstruksi.
1. Tidak Memperhatikan Ketinggian dan Level Tanah
Salah satu kesalahan pemasangan bak control yang paling sering terjadi adalah penentuan level ketinggian yang tidak tepat. Banyak pekerja lapangan hanya mengandalkan perkiraan tanpa pengukuran presisi menggunakan waterpass, theodolite, atau alat leveling lainnya. Akibatnya, posisi bak bisa terlalu tinggi atau terlalu rendah dari permukaan tanah.
Dampak yang Ditimbulkan:
-
Air permukaan masuk ke dalam bak saat hujan.
-
Tutup bak control menjadi mudah tergenang air dan cepat korosi.
-
Akses maintenance menjadi berbahaya dan licin.
-
Struktur dapat miring akibat tekanan tanah tidak merata.
Sistem drainase di area bak control seharusnya dipertimbangkan sejak awal. Idealnya, puncak bak berada sedikit lebih tinggi dari elevasi tanah jadi untuk menghindari limpasan air langsung masuk, namun tetap sejajar secara estetika dan fungsi.
Tips Mengatasi:
-
Gunakan alat ukur level untuk memastikan elevasi tepat.
-
Tambahkan bedding material (pasir urug atau lean concrete) sebagai dasar.
-
Pastikan ada kemiringan minimal 2% untuk aliran air menjauh dari bak.
Dengan perhitungan elevasi yang baik, kesalahan pemasangan bak control ini dapat dihindari sehingga kekokohan struktur tetap terjamin.
2. Tidak Menggunakan Pondasi dan Pemadatan yang Memadai
Kesalahan kedua yang sangat umum adalah pemasangan bak control langsung di atas tanah tanpa pemadatan dan pondasi yang baik. Meski memiliki berat signifikan, bak beton tetap membutuhkan alas yang stabil agar tidak bergeser atau ambles.
Risiko Kerusakan:
-
Bak control retak akibat pergerakan tanah atau beban kendaraan.
-
Muncul rongga di bawah beton yang menyebabkan amblas bertahap.
-
Sambungan saluran pipa atau kabel menjadi tertarik dan rusak.
-
Penutup beton pecah jika ada beban berat di atasnya.
Jika bak control berada di area dengan potensi beban kendaraan seperti area pabrik, kawasan industri, atau halaman gedung, maka kekuatan struktur menjadi lebih penting lagi.
Solusi Praktis:
-
Siapkan lantai kerja (lean concrete) setebal ±5–10 cm.
-
Lakukan pemadatan tanah dasar menggunakan stamper atau plate compactor.
-
Gunakan batu belah atau sirtu sebagai pondasi dasar apabila tanah labil.
-
Pastikan bak terpasang presisi dan tidak miring sebelum pengecoran sisi.
Mengabaikan pondasi dan pemadatan merupakan kesalahan pemasangan bak control yang dapat berdampak jangka panjang terhadap umur struktur dan keamanan instalasi.
3. Sistem Kedap Air dan Finishing Tidak Sempurna
Bak control sering berfungsi sebagai rumah junction box kabel atau chamber pipa, sehingga air dan kelembaban menjadi musuh utama. Banyak teknisi hanya memasang bak lalu menutupnya tanpa memperhatikan kedap air pada sambungan atau lubang pipa.
Ini adalah kesalahan pemasangan bak control yang fatal terutama di area rawan banjir dan tanah lembab.
Potensi Masalah:
-
Rembesan air masuk dan memenuhi chamber.
-
Kabel terendam air hingga menyebabkan korsleting atau kerusakan isolasi.
-
Korosi terjadi pada koneksi grounding atau sambungan mekanis.
-
Pipa mudah tersumbat oleh lumpur atau akar tanaman.
Cara Pencegahan:
-
Gunakan waterstop atau sealant pada sambungan pipa masuk.
-
Lapisi bagian dalam dengan waterproofing jika fungsi bak kritikal.
-
Pastikan ada drain hole atau gravel soak pit bila perlu sistem resapan.
-
Gunakan tutup bak yang kedap, kuat, dan anti slip.
Pada beberapa proyek PLN, telekomunikasi, dan proteksi petir, bak control juga harus memiliki ventilasi terbatas untuk mencegah kelembaban ekstrem namun tetap mencegah masuknya air hujan.
Finishing yang baik bukan hanya soal tampilan, tetapi jaminan bahwa struktur aman dari air dan tekanan tanah luar.
Menghindari kesalahan pemasangan bak control merupakan langkah penting dalam menjaga kualitas instalasi bawah tanah. Ketiga poin utama di atas mencakup kesalahan paling vital di lapangan: elevasi yang salah, pondasi yang tidak memadai, dan kedap air yang buruk. Dengan perencanaan matang, penggunaan material berkualitas, serta pelaksanaan yang mengikuti standar konstruksi, bak control beton dapat berumur panjang dan memudahkan kegiatan maintenance jaringan pipa maupun kabel.
Ingat, bak control bukan sekadar lubang akses tapi ini adalah bagian penting sistem infrastruktur yang melindungi aset vital di bawah tanah. Kesalahan kecil dalam pemasangannya bisa memicu biaya perbaikan besar di kemudian hari.
Q&A Seputar Kesalahan Pemasangan Bak Control Beton
Q: Apa yang dimaksud dengan bak control beton?
A: Bak control beton adalah struktur beton yang berfungsi sebagai titik akses dan kontrol dalam sistem saluran pembuangan atau instalasi jaringan pipa bawah tanah untuk memudahkan perawatan dan pengaturan aliran air.
Q: Apa kesalahan pemasangan bak control yang paling sering terjadi?
A: Kesalahan paling umum adalah salah penentuan level ketinggian, pondasi yang tidak dipadatkan, dan tidak adanya sistem kedap air pada sambungan bak.
Q: Mengapa pemadatan dasar bak control penting?
A: Tanpa pemadatan yang baik, bak bisa amblas atau miring, menyebabkan retak dan kerusakan pada sistem kabel atau pipa yang terhubung.
Q: Apakah bak control harus kedap air?
A: Idealnya ya, terutama untuk instalasi listrik dan telekomunikasi. Tanpa kedap air, risiko korsleting dan kerusakan sistem sangat tinggi.
Q: Bagaimana menentukan elevasi bak control yang tepat?
A: Gunakan alat ukur leveling dan pastikan posisi bak sedikit lebih tinggi dari permukaan tanah jadi untuk mencegah genangan air masuk.
Q: Mengapa pondasi bak control beton harus stabil?
A: Karena pondasi yang stabil akan memastikan bak beton tidak bergeser, sehingga pipa dan struktur di atasnya tetap pada posisi dan fungsi yang benar tanpa risiko bocor atau retak.
Q: Bagaimana cara memastikan sambungan pipa di bak control tidak bocor?
A: Sambungan harus menggunakan sealant khusus, sambungan pipa dirapikan dan disesuaikan dengan ukuran yang tepat serta dipasang lurus agar tekanan berimbang.
Q: Apa risiko jika penutup bak control beton tidak terpasang dengan benar?
A: Risiko kecelakaan dari penutup yang bergeser, masuknya material kotor ke dalam bak, serta kerusakan pada bak akibat paparan langsung benda berat.
Q: Material apa yang direkomendasikan untuk penutup bak control?
A: Penutup terbuat dari besi cor atau bahan tahan korosi lainnya dengan standar SNI yang kuat dan dapat dikunci agar tidak mudah bergeser.
Ingin tahu info tentang 3 kesalahan pemasangan bak control beton di lapangan maupun info penyalur petir lainnya?
Simak terus artikel terbaru dari www.pasangantipetir.id
Untuk info lebih lanjut mengenai produk maupun jasa pemasangan anti petir, konsultasikan kepada Tim Ahli Kami di 0858-9291-7794


