7 Kesalahan Grounding Penangkal Petir yang Sering Terjadi: Fatal Banget!
Sistem penangkal petir merupakan salah satu elemen penting dalam perlindungan bangunan terhadap bahaya sambaran petir. Namun, banyak kasus menunjukkan bahwa kerusakan atau kegagalan sistem ini bukan disebabkan oleh sambaran petir yang terlalu kuat, melainkan oleh kesalahan grounding penangkal petir yang dilakukan sejak tahap instalasi.
Grounding atau sistem pembumian berfungsi untuk menyalurkan arus petir ke tanah dengan aman. Jika sistem grounding tidak dipasang atau dikelola dengan benar, energi listrik dari petir justru bisa menimbulkan efek balik (back flashover) yang membahayakan manusia maupun peralatan listrik di dalam bangunan.
Berikut ini adalah 7 kesalahan grounding penangkal petir yang paling sering terjadi di lapangan, lengkap dengan penjelasan teknis dan dampaknya terhadap sistem proteksi.
1. Nilai Tahanan Tanah Terlalu Tinggi
Kesalahan pertama dan paling umum dalam sistem penangkal petir adalah nilai tahanan tanah (ground resistance) yang terlalu tinggi. Dalam standar umum seperti SNI 03-7015-2004 dan IEC 62305, nilai tahanan tanah ideal untuk sistem penangkal petir berada di bawah 5 ohm.
Sayangnya, banyak instalasi di lapangan menunjukkan nilai di atas 20 ohm akibat kondisi tanah yang buruk, elektroda yang tidak efektif, atau kurangnya pemeliharaan. Nilai tahanan yang tinggi menyebabkan arus petir tidak terserap sempurna ke tanah, sehingga sebagian energi dapat meloncat kembali ke struktur bangunan dan merusak peralatan listrik.
2. Menggunakan Bahan Elektroda yang Tidak Standar
Kesalahan grounding penangkal petir selanjutnya adalah penggunaan material elektroda yang tidak sesuai standar. Banyak instalator masih memakai besi biasa atau pipa galvanis yang mudah berkarat. Padahal, material ini dapat kehilangan daya hantar listriknya dalam waktu singkat.
Sesuai standar internasional, elektroda grounding sebaiknya terbuat dari tembaga murni, copper-bonded steel, atau stainless steel yang memiliki daya tahan tinggi terhadap korosi dan konduktivitas yang baik. Jika bahan elektroda tidak sesuai, resistansi tanah akan meningkat dari waktu ke waktu, menurunkan efektivitas sistem penangkal petir.
3. Pemasangan Elektroda Tidak Cukup Dalam atau Terlalu Dekat
Kedalaman elektroda grounding menjadi faktor penting dalam efektivitas sistem pembumian. Salah satu kesalahan grounding penangkal petir yang sering dilakukan adalah memasang batang elektroda terlalu dangkal atau terlalu berdekatan satu sama lain.
Idealnya, panjang elektroda minimal 2,4 hingga 3 meter, dan jika menggunakan lebih dari satu batang, jarak antarbatang harus 2–3 kali panjang batang untuk menghindari interferensi medan listrik antar-elektroda.
Jika jarak terlalu dekat, arus petir dari masing-masing batang bisa saling bertabrakan dan menyebabkan kenaikan tegangan lokal di area sekitar sistem grounding.
4. Tidak Ada Sambungan Grounding Bersama (Common Ground)
Dalam banyak proyek, sistem grounding penangkal petir dipasang terpisah dari grounding instalasi listrik. Padahal, hal ini merupakan kesalahan fatal yang dapat menimbulkan beda potensial listrik berbahaya saat terjadi sambaran petir.
Semua sistem grounding, baik untuk penangkal petir, panel listrik, maupun sistem komunikasi, harus dihubungkan menjadi satu jaringan pembumian terpadu (common ground). Dengan cara ini, seluruh sistem akan berada pada potensial yang sama ketika terjadi sambaran petir, sehingga arus petir dapat dialirkan ke tanah dengan aman tanpa merusak peralatan elektronik.
5. Mengabaikan Pengukuran dan Pengujian Berkala
Salah satu kesalahan grounding penangkal petir yang paling sering diabaikan adalah tidak melakukan pengukuran rutin terhadap nilai tahanan tanah. Banyak pemilik bangunan beranggapan bahwa sistem grounding bersifat permanen dan tidak memerlukan pemeriksaan ulang.
Padahal, kondisi tanah bisa berubah akibat musim, kelembapan, atau korosi elektroda. Oleh karena itu, pengujian tahanan tanah menggunakan alat Earth Tester atau Clamp-On Ground Tester perlu dilakukan minimal setiap 6 bulan sekali. Dengan pengujian rutin, potensi kenaikan resistansi bisa terdeteksi lebih awal sebelum sistem kehilangan fungsinya.
6. Tidak Menggunakan Bahan Tambahan Penurun Resistansi Tanah
Di area dengan kondisi tanah berbatu, kering, atau berpasir, nilai resistansi alami tanah cenderung tinggi. Namun, beberapa instalator tetap memasang elektroda tanpa menambahkan bahan penurun resistansi seperti Grounding Enhancement Material (GEM).
Padahal, material seperti Plasma Gem atau campuran bentonit dan garam mineral bisa membantu menurunkan nilai tahanan tanah secara signifikan dan mempertahankannya dalam jangka panjang. Mengabaikan penggunaan material ini merupakan kesalahan grounding penangkal petir yang sering membuat sistem gagal mencapai nilai resistansi ideal.
7. Sambungan dan Konektor Tidak Rapat atau Korosi
Kesalahan terakhir yang sering ditemukan di lapangan adalah sambungan antara kabel grounding, elektroda, dan komponen logam yang tidak rapat atau sudah berkarat. Sambungan longgar menyebabkan kenaikan resistansi lokal dan panas berlebih saat arus petir mengalir, yang pada akhirnya bisa menimbulkan percikan api atau kerusakan permanen pada sistem.
Untuk menghindari hal ini, gunakan konektor berstandar UL/IEC, lapisi sambungan dengan bahan anti-karat, dan lakukan inspeksi visual secara berkala. Sambungan yang bersih dan kuat adalah kunci utama dari sistem grounding yang andal dan tahan lama.
Dampak Fatal Akibat Kesalahan Grounding Penangkal Petir
Kesalahan-kesalahan di atas bukan hanya menyebabkan sistem penangkal petir gagal bekerja, tetapi juga bisa menimbulkan berbagai dampak serius seperti:
-
Kerusakan peralatan listrik dan elektronik bernilai tinggi.
-
Kebakaran akibat loncatan arus balik.
-
Risiko sengatan listrik bagi penghuni bangunan.
-
Tidak lolos audit keselamatan dan sertifikasi instalasi listrik.
Karena itu, setiap sistem penangkal petir wajib dirancang, dipasang, dan diuji oleh teknisi profesional sesuai standar nasional dan internasional.
Cara Menghindari Kesalahan Grounding Penangkal Petir
Agar sistem grounding bekerja maksimal, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:
-
Gunakan bahan elektroda berkualitas tinggi seperti copper-bonded rod.
-
Pastikan nilai tahanan tanah di bawah 5 ohm.
-
Gunakan bahan peningkat konduktivitas tanah (GEM).
-
Hubungkan semua sistem grounding menjadi satu kesatuan.
-
Lakukan pengujian berkala minimal dua kali setahun.
-
Gunakan konektor anti-korosi dan periksa sambungan secara rutin.
Dengan langkah-langkah ini, sistem penangkal petir akan bekerja optimal dan melindungi bangunan secara menyeluruh.
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kesalahan grounding penangkal petir merupakan penyebab utama kegagalan sistem proteksi petir di banyak bangunan. Nilai tahanan tanah yang buruk, penggunaan material tidak sesuai standar, serta kurangnya pemeliharaan dapat mengakibatkan kerugian besar, baik secara materi maupun keselamatan.
Sistem grounding yang dirancang dan dipelihara dengan benar adalah fondasi dari perlindungan petir yang efektif. Dengan memahami kesalahan yang sering terjadi dan cara mencegahnya, kita bisa memastikan bahwa setiap sambaran petir akan tersalurkan aman ke bumi tanpa menimbulkan kerusakan.
Q&A Seputar Kesalahan Grounding Penangkal Petir
Q: Apa penyebab utama kegagalan sistem penangkal petir?
A: Salah satu penyebab utamanya adalah kesalahan grounding penangkal petir, seperti nilai tahanan tanah tinggi atau sambungan yang korosi.
Q: Berapa nilai tahanan tanah ideal untuk sistem penangkal petir?
A: Nilai idealnya berada di bawah 5 ohm, sesuai standar SNI dan IEC untuk sistem proteksi petir.
Q: Apakah bahan elektroda berpengaruh pada efektivitas grounding?
A: Sangat berpengaruh. Elektroda dari tembaga atau baja berlapis tembaga jauh lebih tahan lama dan konduktif dibanding besi biasa.
Q: Seberapa sering sistem grounding harus diuji?
A: Pengujian tahanan tanah sebaiknya dilakukan minimal setiap 6–12 bulan sekali untuk memastikan sistem tetap berfungsi baik.
Q: Bagaimana cara memperbaiki grounding dengan nilai resistansi tinggi?
A: Bisa dilakukan dengan menambah panjang elektroda, menambah jumlah titik grounding, atau menggunakan bahan penurun resistansi tanah seperti GEM.
Ingin tahu info tentang 7 kesalahan grounding penangkal petir maupun info penyalur petir lainnya?
Simak terus artikel terbaru dari www.pasangantipetir.id
Untuk info lebih lanjut mengenai produk maupun jasa pemasangan anti petir, konsultasikan kepada Tim Ahli Kami di 0858-9291-7794


