Sistem Proteksi Petir Internal
Sistem proteksi petir internal adalah rangkaian perangkat dan konstruksi yang dirancang untuk melindungi bangunan dari bahaya petir yang dapat merusak peralatan elektronik dan bahkan menyebabkan kebakaran. Komponen utama sistem ini melibatkan penangkal petir yang ditempatkan di puncak bangunan untuk menarik petir, konduktor petir yang mengarahkan arus petir ke tanah, dan sistem grounding yang memastikan aliran arus yang efektif. Selain melindungi struktur bangunan, sistem ini juga mencakup penggunaan surge arrester untuk melindungi peralatan elektronik di dalamnya. Pemeliharaan rutin dan kepatuhan terhadap peraturan keamanan lokal merupakan aspek penting dalam memastikan kinerja optimal dan efektivitas sistem proteksi petir internal.
Perlindungan instalasi listrik dari tegangan berlebih yang berasal dari penghantar saluran udara tegangan rendah dan juga perlindungan instalasi listrik bangunan dari dampak sambaran petir merupakan aspek penting dalam keamanan dan kehandalan sistem kelistrikan.
Surge arrester yang ditempatkan pada saluran udara dengan tegangan rendah berfungsi untuk mengontrol tegangan berlebih yang muncul akibat sambaran petir. Arrester ini terdiri dari serangkaian komponen, termasuk celah proteksi yang bersifat tahanan tidak linear dan elemen proteksi. Dengan pemasangan surge arrester, tegangan impuls yang timbul karena sambaran petir dapat diarahkan dengan aman ke tanah.
Lightning Arrester (L.A)
Lightning arrester merupakan perangkat yang digunakan untuk mencegah penyebaran gelombang tegangan atau arus tinggi pada peralatan akibat gangguan petir (gangguan eksternal). Dalam sistem tenaga listrik, perangkat ini dipasang pada jalur atau jala-jala untuk melindungi transformator dan generator set (Gen-set).
Prinsip Kerja Lightning Arrester
Fungsi utama Lightning Arrester (L.A) adalah memutuskan (chopped) gelombang petir yang melewati jala-jala, kemudian mengarahkannya ke bumi untuk dibumikan, sehingga menjaga keamanan peralatan di dalam jala-jala. Dengan demikian, L.A mencegah agar tegangan berlebih tidak merambat ke dalam trafo, yang dapat merusak peralatan dan mengancam keberlanjutan operasional. Komponen kunci dalam L.A, seperti Non Linier Resistant dan Air Gap, berperan penting dalam menangani gelombang petir dengan efektif, menjadikannya bagian integral dari strategi keselamatan dan perlindungan peralatan kelistrikan, terutama pada instalasi trafo yang rentan terhadap dampak petir.
Gambar lightning arrester yang digunakan untuk trafo, genset dan dipasang dalam jala-jala. Berikut bagian-bagian nya :
1. Thyrite valve
2. Rumah atau pelindung keramik
3. Air gap (celah udara) sebagai pengaman yang akan mengalirkan gelombang tegangan/arus bila melebihi tegangan nominal Lightning Arrester
Lightning Arrester untuk Mengamankan Trafo
Bagian-bagian dari light arrester tersebut yaitu:
- Unit kumparan primer dan sekunder
2. Inti dan pegangan kerangka
3. Hubungan tegangan tinggi dibawah permukaan minyak untuk mencegah busur
4. Sekreing (pengaman) tegangan tinggi untuk melindungi bila ada kesalahan di dalam
5. Lightning arrester dengan aur gap untuk hubungan ke tegangan tinggi dan grounded
6. Tegangan tinggi dan penyambung
7. Tegangan rendah
8. Gasket seal untuk tutup
9. Penarik dan pengangkat
10. Permukaan minyak
11. Hubungan tanah
12. Isolasi antara kumparan dan inti
Lightning Arrester untuk Mengamankan Motor Listrik
Lightning Arrester (L.A) juga memegang peran penting dalam melindungi motor listrik dari risiko bahaya petir. Motor listrik, sebagai komponen vital dalam banyak proses industri, rentan terhadap kerusakan akibat lonjakan tegangan yang disebabkan oleh sambaran petir. L.A diinstal untuk memotong gelombang tegangan tinggi yang dapat merusak motor listrik. Prinsip kerja L.A yang membumikan tegangan berlebih ke tanah secara efektif menjaga motor listrik agar tidak terpapar tegangan yang dapat merusak atau bahkan menghancurkan komponennya. Dengan adanya Lightning Arrester, motor listrik dapat beroperasi dengan lebih aman dan dapat diandalkan, mengurangi risiko kerusakan serta downtime yang mungkin terjadi akibat gangguan petir.
Pemasangan Hubung Tanah (arde) pada Mata Pompa Sumbu Minyak
Sistem Proteksi Petir Internal
Semua bagian konduktif dibounding. Semua fasa jaringan RSTNG dipasang Arrester. Bila terjadi sambaran petir pada jaringan instalasi listrik semua kawat RSTN tegangannya sama tidak ada beda potensial.
Fasa RSTNG merupakan istilah yang umumnya digunakan dalam konteks sistem tenaga listrik tiga fasa. Pada sistem ini, huruf R, S, dan T mewakili tiga fasa atau konduktor yang membawa arus bolak-balik. Nama fasa ini bersumber dari konvensi penamaan fasa pada sistem tiga fasa, yang umum digunakan dalam distribusi listrik dan mesin-mesin industri. Selain itu, huruf N, G, atau Nol menunjukkan konduktor netral dalam sistem tiga fasa tersebut. Pemahaman yang baik terhadap fasa RSTNG menjadi krusial dalam perancangan, instalasi, dan pemeliharaan sistem tenaga listrik tiga fasa, karena keseluruhan operasional sistem ini sangat bergantung pada pengelolaan fasa-fasa tersebut untuk mendukung distribusi listrik yang efisien dan stabil.
Prinsip Dasar dan Tipikal Arrester
Karakteristik Kerja Arrester
Penempatan Arrester pada Saluran Udara
- Sebaiknya, penempatan arrester dilakukan pada titik cabang dan pada ujung-ujung saluran yang memiliki panjang tertentu. Jarak antara satu arrester dengan yang lainnya sebaiknya tidak melebihi 1000 meter, dan di daerah dengan risiko petir tinggi, jaraknya tidak boleh lebih dari 500 meter.
- Arrester dipasang pada ujung kabel tanah.
- Pada jaringan sistem TN (PNP)
Jaringan sistem TN (PNP) adalah salah satu tipe konfigurasi sistem pemasangan listrik yang umum digunakan. Sistem ini memisahkan jalur pembumian dan jalur netral pada instalasi listrik. Huruf TN mengindikasikan bahwa tanah (T) dan netral (N) saling terhubung pada satu titik tertentu, sedangkan huruf PNP mengacu pada Pembumian Netral Pusat (PNP), yang berarti bahwa titik pembumian dan netral dipusatkan pada satu lokasi dalam jaringan. Dalam konfigurasi ini, pembumian dan netral terhubung secara langsung di pusat instalasi listrik, memberikan jalur pembumian yang efisien dan terkendali. Sistem TN (PNP) ini umumnya digunakan untuk instalasi listrik rumah tangga dan komersial karena menyediakan tingkat keamanan dan kinerja yang memadai dalam penggunaan sehari-hari. - Pada jaringan sistem TT (PP)
Jaringan sistem TT (PP) merupakan suatu konfigurasi sistem pemasangan listrik yang digunakan secara luas. Dalam sistem ini, tanah (T) dan netral (N) memiliki pembumian yang terpisah, di mana tanah dihubungkan ke tanah umum atau grounding umum (TT), dan netral terhubung ke pusat pembumian (PP). Sistem TT (PP) memberikan tingkat keselamatan yang tinggi karena tanah dipisahkan dari netral dan setiap titik pemasangan listrik memiliki pembumian sendiri ke tanah umum. Konfigurasi ini sering digunakan dalam lingkungan industri, komersial, dan rumah tangga yang membutuhkan tingkat keamanan yang lebih tinggi untuk melindungi peralatan dan pengguna listrik dari risiko kebocoran arus listrik dan gangguan lainnya. - Pada jaringan dengan sistem TT (PP), boleh tidak terpasang arrester, tetapi penghantar buminya harus diisolasi
- Penempatan arrester pada instalasi konsumen
- Penempatan arrester sistem TN (PNP) 3 fase
- Penempatan arrester sistem TT (PP) 3 fase dengan GPAS/ELCB/GFCI
Fase, dalam konteks GPAS (Ground Fault Protection of Equipment), ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker), dan GFCI (Ground Fault Circuit Interrupter), merujuk pada salah satu konduktor dalam sistem listrik tiga fasa atau dalam konteks sistem dua fasa dengan netral. Dalam penggunaan GPAS, ELCB, atau GFCI, fase digunakan sebagai referensi untuk mendeteksi perbedaan arus antara fase dan netral. Jika terjadi kebocoran arus menuju tanah atau ada ketidakseimbangan arus yang mencurigakan, perangkat ini akan mendeteksi perbedaan arus tersebut dan segera memutus suplai listrik untuk menghindari potensi bahaya kejutan listrik atau kebakaran. Oleh karena itu, pemahaman tentang fase sangat penting dalam implementasi perangkat perlindungan seperti GPAS, ELCB, dan GFCI untuk meningkatkan keamanan sistem listrik dan melindungi pengguna dan peralatan dari risiko kebocoran arus. - Jarak antara tiang atap listrik dan penyalur petir
Petir tidak langsung pada sebuah bangunan terjadi saat sambaran petir terjadi di luar area perlindungan dari instalasi penyalur petir yang telah terpasang. Setelah itu, arus petir tersebut menyebar melalui instalasi listrik, kabel data, atau saluran lain yang mengarah ke bangunan. Akibatnya, unit peralatan listrik dan elektronik di dalam bangunan dapat mengalami kerusakan. Kompleksitas masalah ini semakin meningkat karena peralatan elektronik umumnya menggunakan tegangan rendah dan DC yang sangat sensitif.
Ingin tahu fakta-fakta seputar petir maupun penangkal petir lainnya? Simak terus artikel terbaru dari www.pasangantipetir.id
Untuk keluhan serta info lebih lanjut untuk pemasangan penangkal petir, konsultasikan kepada Tim Ahli Kami di 0858-9291-7794