Jenis-Jenis Sistem Grounding: TT, TN, dan IT

Sistem grounding atau pembumian adalah salah satu elemen terpenting dalam dunia kelistrikan. Fungsi utama sistem grounding adalah memastikan keselamatan pengguna, melindungi peralatan dari kerusakan akibat gangguan listrik, dan mengurangi risiko kebakaran akibat hubungan pendek. Dalam standar internasional, ada 3 jenis sistem grounding utama yang sering digunakan: TT, TN, dan IT. Artikel ini akan membahas secara mendalam masing-masing sistem tersebut, termasuk kelebihan, kekurangan, dan aplikasinya di lapangan.

1. Sistem Grounding TT (Terra-Terra)

Sistem TT (Terra-Terra) adalah jenis sistem grounding di mana netral dari sumber listrik (transformator) terhubung langsung ke tanah melalui elektroda pembumian, sementara bagian konduktif dari instalasi pelanggan dihubungkan ke elektroda pembumian terpisah.

Ciri Utama Sistem TT:

• Titik netral transformator di-grounding langsung ke tanah melalui elektroda.
• Elektroda pembumian pelanggan terpisah dari elektroda transformator.
• Tidak ada koneksi langsung antara konduktor netral dengan bagian konduktif pelanggan.

Keunggulan Sistem TT:

1. Kesederhanaan: Sistem ini mudah dipasang dan dirancang, menjadikannya pilihan yang umum untuk instalasi kecil dan menengah.
2. Keamanan Lebih Baik pada Tegangan Tinggi: Karena elektroda pembumian pelanggan terpisah, risiko penyebaran tegangan berbahaya ke instalasi pelanggan dapat diminimalkan.
3. Kompatibel dengan Lingkungan: Sistem ini ideal untuk daerah pedesaan atau tempat di mana koneksi netral-transformator tidak dapat diandalkan.

Kekurangan Sistem TT:

1. Resistansi Pembumian Tinggi: Elektroda pembumian pelanggan sering memiliki resistansi tinggi, sehingga membutuhkan perawatan dan pemeriksaan rutin.
2. Sensitivitas terhadap Gangguan: Sistem TT lebih rentan terhadap gangguan seperti lonjakan tegangan dari petir.

Aplikasi Sistem TT:

Sistem TT biasanya digunakan di daerah pedesaan, bangunan perumahan kecil, dan fasilitas yang tidak memiliki koneksi langsung ke jaringan distribusi besar.

2. Sistem Grounding TN (Terra-Neutral)

Sistem TN adalah sistem grounding di mana netral dari transformator terhubung ke tanah, dan bagian konduktif dari instalasi pelanggan juga terhubung ke netral melalui konduktor pelindung. Sistem TN memiliki beberapa varian, yaitu TN-C, TN-S, dan TN-C-S.

Ciri Utama Sistem TN:

• Netral dari sumber listrik di-grounding dan terhubung langsung ke tanah.
• Bagian konduktif dari instalasi pelanggan terhubung ke netral melalui konduktor pelindung.
• Terdapat beberapa konfigurasi, yaitu TN-C (menggunakan konduktor netral dan pelindung yang sama), TN-S (konduktor netral dan pelindung terpisah), dan TN-C-S (kombinasi keduanya).

Keunggulan Sistem TN:

1. Stabilitas yang Baik: Sistem TN menawarkan stabilitas yang tinggi karena koneksi netral langsung ke tanah.
2. Keamanan: Dengan adanya konduktor pelindung (PE), sistem ini memberikan perlindungan yang baik terhadap bahaya listrik.
3. Efisiensi Operasional: Sistem TN-S, misalnya, mengurangi risiko gangguan elektromagnetik pada instalasi.

Kekurangan Sistem TN:

1. Biaya Instalasi Tinggi: Terutama untuk sistem TN-S, yang membutuhkan lebih banyak kabel.
2. Kerentanan terhadap Gangguan Eksternal: Sistem ini lebih rentan terhadap gangguan tegangan dari sambaran petir.
3. Kompleksitas Perawatan: Membutuhkan pemantauan konstan untuk memastikan koneksi netral dan pelindung tetap aman.

Aplikasi Sistem TN:

Sistem TN sering digunakan di kawasan perkotaan, bangunan komersial besar, dan instalasi industri dengan jaringan distribusi yang stabil.

3. Sistem Grounding IT (Isolated Terra)

Sistem IT adalah sistem grounding di mana titik netral dari transformator diisolasi dari tanah atau terhubung ke tanah melalui impedansi yang tinggi. Sementara itu, bagian konduktif dari instalasi pelanggan dihubungkan ke tanah melalui elektroda pembumian.

Ciri Utama Sistem IT:

• Titik netral dari transformator tidak terhubung langsung ke tanah atau terhubung melalui impedansi.
• Bagian konduktif dari instalasi pelanggan di-grounding secara independen.
• Sistem ini sering dilengkapi dengan perangkat pemantauan isolasi untuk mendeteksi gangguan awal.

Keunggulan Sistem IT:

1. Ketahanan Tinggi terhadap Gangguan: Sistem ini dapat terus beroperasi meskipun terjadi gangguan fase ke tanah.
2. Keamanan Tinggi: Karena tidak ada koneksi langsung antara netral dan tanah, risiko arus kebocoran diminimalkan.
3. Pengurangan Risiko Kebakaran: Sistem ini ideal untuk lingkungan di mana kebakaran listrik harus dicegah dengan segala cara.

Kekurangan Sistem IT:

1. Biaya Instalasi dan Perawatan Tinggi: Dibutuhkan peralatan khusus, seperti perangkat pemantauan isolasi.
2. Kompleksitas Sistem: Instalasi dan pengoperasiannya memerlukan keahlian teknis yang tinggi.
3. Kesulitan Deteksi Gangguan: Jika tidak menggunakan perangkat pemantauan isolasi, deteksi gangguan bisa memakan waktu lama.

Penggunaan Jenis Sistem Grounding IT:

Jenis Sistem grounding IT sering digunakan di fasilitas kritis seperti rumah sakit, pabrik kimia, dan pembangkit listrik tenaga nuklir, di mana gangguan listrik tidak dapat ditoleransi.

Perbandingan Antara TT, TN, dan IT

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut adalah tabel perbandingan antara ketiga sistem grounding:

Sebelum memutuskan sistem grounding, pastikan untuk mempertimbangkan kebutuhan spesifik instalasi, regulasi lokal, dan anggaran yang tersedia. Konsultasi dengan ahli kelistrikan yang berpengalaman juga sangat disarankan untuk memastikan sistem grounding yang dipilih sesuai dengan kebutuhan dan standar keselamatan terkini.

Ingin tahu info tentang jenis-jenis sistem grounding maupun info penyalur petir lainnya?
Simak terus artikel terbaru dari www.pasangantipetir.id
Untuk info lebih lanjut mengenai produk maupun jasa pemasangan anti petir, konsultasikan kepada Tim Ahli Kami di 0858-9291-7794